Calang (AJP) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI) Aceh Jaya menilai para pemilih Pemilu 2024 akan didominasi kelompok milenial dan Gen Z. Generasi tersebut selain dikenal lebih melek teknologi informasi, juga memiliki pandangan yang inovatif terkait berbagai isu.
“Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya 33,60 persen pemilih masuk kategori milenial, sedangkan Generasi Z ada sekitar 22,85 persen dari total DPT. Itu artinya, gabungan kedua generasi tersebut mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pemilu mendatang” ujar Almuzzammil, Sekretaris DPD KNPI Aceh Jaya, Selasa (23/1/2024)
Maka, lanjutnya, penting bagi generasi muda untuk melek politik dan tidak sekadar secara teoritis. Sebagai kelompok yang mendominasi jumlah pemilih dalam Pemilu 2024, sebenarnya merekalah yang akan menentukan arah bangsa ke depan dengan segala dinamikanya.
“Kita berharap kaum muda Indonesia dapat berperan aktif menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini. Momentum Pemilu 2024 sudah seyogianya mendorong anak muda untuk berkiprah melalui peran aktif demi suksesnya pemilu” ujarnya
“Mereka juga perlu didorong dan diedukasikan agar tidak terseret gelombang hoax dan terprovokasi dengan isu yang merugikan daerah. Sebab generasi muda akan menjadi generasi yang mengisi satu abad kemerdekaan Indonesia. Tentunya kita berharap dapat membawa perubahan bagi daerah” ujarnya
Menurut Zammil, Pemilu Serentak Tahun 2024 tidak hanya menjadi tugas bagi penyelenggara pemilu namun juga bagi seluruh elemen masyarakat termasuk generasi muda yang cerdas dan kritis yang mendambakan pimpinan yang jujur, amanah dan mampu membawa pada kemajuan.
Peran pemuda dalam politik kini tak hanya sebagai objek pendulang suara, namun lebih jauh berperan sebagai aktor penggerak suksesi kepemimpinan dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan adil.
“Pemuda harus memiliki peran dalam Pemilu tahun 2024 jangan mau menjadi komoditas politik. Pemuda harus menjadi pemilih rasional dalam mewujudkan demokrasi yang substantif,” ujar Zammil
Zammil mengajak pemuda Aceh Jaya untuk berpikir kritis dalam melihat kontestasi pemilu yang akan dilangsungkan secara serentak pada tahun 2024 yang dapat diimplementasikan melalui aksi nyata seperti ikut menjadi pemantau pemilu.
“Peran pemuda sebagai pelopor perubahan, diharapkan dapat menekan angka pelanggaran pemilu melalui aksi nyata pengawasan partisipatif bersama Bawaslu. Dengan demikian akan mudah mewujudkan Aceh Jaya sebagai teladan bagi daerah lain dalam berdemokrasi” pungkasnya (*)