Calang (AJP) – Ketua LSM Kita Peduli, Abdo Rani menyarankan Pemerintah Aceh Jaya untuk melahirkan inovasi sistem pembayaran secara online menggunakan Cash Management System (Sistem Manajemen Kas) pada rekening satuan kerja hingga ke tingkat Gampong.
“CMS Banking adalah layanan yang disediakan oleh perbankan bagi institusi atau perusahan untuk mengelola dan melakukan transaksi perbankan secara online dan real time 24 jam per hari. CMS Banking mudah digunakan, cukup dengan mengunjungi situs bank yang disediakan masing-masing bank untuk melakukan transaksi” ujar Abdo Rani, Ketua LSM Kita Peduli, Jumat (1/9/2023)
Abdo menjelaskan, akses nanti tidak hanya menggunakan komputer atau laptop, namun dapat menggunakan gawai, seperti smartphone dan tablet, dengan syarat terkoneksi internet.
Jadi, lanjutnya, transaksi pada rekening bendahara tidak harus dilakukan di bank. Sehingga, transaksi lebih efisien, baik dari segi biaya dan waktu perjalanan ke bank. Bahkan, CMS Banking juga dapat mengurangi risiko keamanan seperti uang hilang, dicuri atau dirampok.
“Keamanan operasionalisasi CMS Banking ditentukan berdasarkan pembagian kewenangan (user level). User level terdiri atas bendahara pengeluaran dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)” tambahnya
Abdo menjelaskan, bendahara pengeluaran nantinya menjalankan fungsi pembuat transaksi (transaction maker), KPA/PPK atas nama KPA menjalankan fungsi approval/checker sekaligus berfungsi sebagai releaser/signer.
“Konsep maker, checker and signer/approval dilakukan dengan pemberian user ID dan password pada masing-masing pemegang sesuai user level. Transaksi pada rekening bendahara pengeluaran akan diverifikasi terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang” terangnya
Menurut Abdo, tindakan ini menjadikan akurasi transaksi keuangan dan monitoring pendebitan rekening pada bendahara pengeluaran dieksekusi secara kredibel.
“Tak dapat dipungkiri kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang telah dibuat. Dari yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia. Melalui pemanfaatan teknologi, sistem pembayaran menjadi lebih praktis” ungkapnya.
“Pemerintah Aceh Jaya harus berinovasi menciptakan sistem yang dapat memberi kemudahan bagi para bendahara satuan kerja (satker). Dengan adanya produk pembayaran digital” ujar Abdo Rani,
Jadi, lanjutnya lagi, dengan adanya sistem tersebut akan semakin mengurangi penggunaan uang kartal yang sudah dianggap kurang efisien dan praktis lagi.
“Selain biaya pengadaan dan pengelolaan yang terbilang mahal, inefisensi waktu pembayaran dan risiko atas transaksi yang bernominal besar merupakan beberapa hal yang menyebabkan uang kartal tidak lagi diminati” tambahnya
“Kita tidak perlu membawa uang tunai baik itu secara pribadi maupun dalam pengelolaan uang negara dilevel terendah, yaitu Desa. Banyak yang terjadi di desa hari ini keuchik bulan bulanan dari tuduhan penggunaan anggaran. Salah satu upaya kita untuk menyelamatkan dana desa dan juga pemerintah desa sehingga terciptanya transparansi anggaran di masyarakat” tutupnya