Banda Aceh (AJP) – Tgk H. Afifuddin Ibrahim (Abiya Afifuddin) pimpinan Dayah BUDI Mesja Lamno, Aceh Jaya, menerima penghargaan sebagai Pelopor Penerapan Pendidikan Mu’adalah dalam ajang Kemenag Aceh Award 2025.
Penghargaan dan apresiasi Kemenag Awards 2025 ini dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama kepada Abiya H Afifuddin sebagai tokoh dayah Salafi Pertama Pelaksanaan Satuan Pendidikan Muadalah pada pesantren di Aceh Jaya.
Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, pada acara puncak Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu malam (4/1/2025).
Bersama Kakanwil Kemenag Aceh, ikut serahkan award dan piagam penghargaan, Pj Gubernur Aceh Drs H Safrizal ZA MSi, disaksikan para Kakankemenag, SKPA, para Pj Bupati, mitra Kemenag, rektotar, dan undangan. Hadir juga para Cabdisdik se Aceh dan perbankan.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi Tgk Afifuddin dalam memperkenalkan dan menerapkan sistem pendidikan Mu’adalah di Aceh Jaya. Sistem ini mengintegrasikan kurikulum dayah tradisional dengan standar pendidikan nasional, membuka peluang bagi santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tgk Afifuddin mengungkapkan rasa syukur dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan Islam.
“Pendidikan Mu’adalah merupakan upaya kami untuk menjaga tradisi dayah sambil memberikan kesempatan yang lebih luas bagi santri untuk berkembang di dunia modern. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh keluarga besar Dayah BUDI Lamno dan masyarakat Aceh Jaya,” ujarnya.
Alumni Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga itu menjelaskan bahwa sistem pendidikan Mu’adalah yang diterapkan di Dayah BUDI telah memberikan dampak besar. Santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama yang mendalam, tetapi juga memiliki akses untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Tgk Afifuddin dan Dayah BUDI Mesja Lamno, tetapi juga menjadi inspirasi bagi dayah lainnya di Aceh. Sistem pendidikan Mu’adalah yang telah dirintisnya menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu agama dan dunia.
“Kami berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi dayah lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pendidikan Islam,” sambungnya.
Azhari dalam sambutannya, memuji Tgk Afifuddin sebagai tokoh yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam di Aceh.
“Tgk Afifuddin merupakan contoh nyata bagaimana pemimpin dayah mampu berinovasi tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional. Penerapan pendidikan Mu’adalah di Dayah BUDI Lamno menjadi bukti nyata komitmennya terhadap kemajuan pendidikan Islam,” ucapnya.
Kakankemenag Aceh Jaya H Amirullah Djakfar, SHI, M.H, turut memberikan apresiasi atas capaian Tgk Afifuddin dan menyebutkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan institusi keagamaan.
“Aceh membutuhkan sosok-sosok seperti Tgk Afifuddin yang mampu menjaga identitas keislaman Aceh sambil menjawab tantangan modernitas. Pemerintah akan terus mendukung langkah-langkah inovatif seperti pendidikan Mu’adalah ini,” katanya.
Apresiasi juga diterima PJ Bupati Aceh Jaya, Dr A Murtala MSi yang diserahkan PJ Gubernur Aceh atas Partisipasi dan Kontribusi dalam Program Profesi Pendidikan Guru/PPG Guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Selain itu, Darma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Jaya meraih 2 juara lomba yang digelar oleh DWP Kanwil Kemenag Provinsi Aceh.
Kedua juara tersebut, yaitu juara 2 lomba story telling dan juara harapan 2 lomba Marhaban, yang diikuti group DWP Kemenag Aceh Jaya.
Hanya 2 kategori saja yang diperlombakan untuk DWP Kemenag kabupaten/kota se-Aceh.
Lomba story telling diikuti Ketua DWP dan penghargaan diterima langsung oleh Ketua DWP Kemenag Aceh Jaya, Hj Kamaliah MPd, dan juara Marhaban diterima Wakil Ketua DWP Nafisah.